Header Ads

Gerhana Bulan Total, Kemenag himbau umat islam laksanakan shalat khusuf.



Ppost.com,_Berkaitan dengan akan terjadinya Gerhana Bulan Total (GBT) pada Rabu (31/1) mendatang atau bertepatan dengan 14 Jumadil Ula 1439H, Kementerian Agama (Kemenag) melalui Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin mengajak umat Islam untuk melaksanakan Salat Gerhana atau Salat Khusuf.

“Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama telah menerbitkan seruan kepada para Kepala Kanwil Kemenag untuk  menginstruksikan Kepala Bidang Urusan Agama Islam/Kepala Bidang Bimas Islam/Pembimbing Syariah, Kepala Kemenag Kabupaten/Kota, dan Kepala KUA untuk bersama para ulama, pimpinan ormas Islam, imam masjid, aparatur pemerintah daerah dan masyarakat untuk melaksanakan Shalat Gerhana Bulan Parsial di wilayahnya masing-masing,” kata Muhammadiyah, di Jakarta, Kamis (25/1) kemarin.

Mengenai pelaksanaan shalat gerhana, menurut Muhammadiyah, disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerahnya masing-masing

Dirjen Bimas Islam menjelaskan, berdasarkan data astronomi, hampir seluruh kawasan Indonesia dapat mengamati Gerhana Bulan Total ini, yang diperkirakan akan terjadi mulai pukul 20:48 WIT, 19.48 WITA, atau 18.48 WIB dan puncaknya pada pukul 20.29 WIB.

Tatacara Salat Gerhana
Menurut Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Muhammadiyah Amin, tatacara Salat Gerhana adalah sebagai berikut:

a.Berniat di dalam hati;
b. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa;

c. Membaca do’a iftitah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah: “Nabi Saw. menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana.”(HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901);
d. Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya;

e.Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”;
f. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama;
g. Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya;

h.Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal);
i. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali;
j. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya;
k. Salam.

Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jama’ah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, bersedekah.


# Humas Kemenag/Gan/Aw

Tidak ada komentar

Selamat datang di Website WWW.Panjipost.com, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda senang!! Tertanda Pemred: Andi Woo