Menyoal BBM Pada Proyek Pembangunan Sarana dan Prasarana Pengendalian Banjir di Kabupaten Dharmasraya (tahap II)
Dharmasraya,- Pelaksanaan proyek pembangunan sarana dan prasarana pengendalian banjir di Kabupaten Dharmasraya (tahap II), menjadi sorotan publik.
Pantauan awak media dilapangan adanya kejanggalan dalam pelaksanaan material dan teknis.
Seperti penggunaan material semen dan BBM. Material semen yang digunakan diduga tidak sesuai dengan spesifikasi. Semen yang digunakan bermerek "Semen Merdeka" dengan harga satuan yang lebih murah daripada harga Semen Padang.
Sementara bahan bakar minyak (BBM) untuk pengoperasian ekskavator dan peralatan lainnya disinyalir menggunakan bahan bakar minyak bersubsidi.
Pasalnya, di lokasi tersebut terdapat beberapa jirigen berkapasitas 30-35 liter yang kosong dan berisi BBM tampaknya jenis solar.
Di lokasi tersebut tidak ditemukan tangki berkapasitas 5.000 liter maupun drum bermerk pertamina berkapasitas 250 liter yang biasanya menjadi indikasi bahwa bahan bakar yang digunakan pada proyek nasional adalah bahan bakar non subsidi.
Adapun terkait dengan BBM yang digunakan, Zuhatman mengatakan bahwasanya untuk BBM industri didatangkan dari Padang, berhubung mobil tangki tidak bisa masuk kelapangan jadi BBM disalin melalui jerigen untuk disuplai ke lokasi proyek.
Diketahui, pelaksanaan proyek pembangunan sarana dan prasarana pengendalian banjir di Kabupaten Dharmasraya (tahap II) digawangi oleh Balai Wilayah sungai Sumatera (BWSS V ) Padang, kegiatan pembangunan infrastruktur Pembangunan Sarana Prasarana Pengendalian Banjir Kab.Dharmasraya (Tahap II) ini dilaksanakan oleh PT.Basuki Rahmanta Putra selaku kontraktor pelaksana, dengan anggaran fisik terkontrak Rp 52.173.425.430,00, dengan PT. Saran Bhuana Jaya, KSO PT. Indra Karya (Persero), dan KSO PT. Geo Dinamik Konsultan selaku supervisi.(Aw)
Post a Comment