Header Ads

Kecewa dengan Wasit dan Juri, Petinju Sumbar Tinggalkan Ring POPNAS 2025



Jakarta, Ppost- Aroma kekecewaan menyelimuti kontingen tinju Sumatera Barat di ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) XVII Jakarta. Bagaimana tidak, meski tampil dominan dan dinilai unggul di atas ring, petinju Sumbar justru diputuskan kalah oleh wasit dan juri.

Kejadian itu membuat Ketua Pertina Sumbar, Efendi Guci, bersama pengurus lainnya mengambil langkah tegas: menarik seluruh petinju Sumbar dari ring pertandingan sebagai bentuk protes keras atas keputusan yang dinilai tidak adil.

“Wasit dan juri sudah keterlaluan. Petinju kita jelas menang angka telak, tapi malah dinyatakan kalah. Ini sama saja merusak pembinaan tinju di tanah air,” ujar Efendi Guci dengan nada kecewa, Jumat (7/11/2025).

Menurut Efendi, kekisruhan ini tak lepas dari dualisme yang melanda olahraga tinju nasional, antara Pertina dan Perbati.

“Dengan adanya dua organisasi tinju, gesekan seperti ini sulit dihindari. Pemerintah harus turun tangan dan bersikap tegas. Jangan sampai atlet jadi korban,” tegasnya.

Lebih lanjut, mantan petinju era 80-an itu menyebut, penyelenggaraan pertandingan kali ini jauh dari profesional. “Penilaian yang biasanya pakai komputer, sekarang malah dilakukan manual. Ini tidak sesuai aturan pertandingan, jelas membuka ruang kecurangan,” tambahnya.

Puncak kekesalan muncul saat Saif Rizki Al Qolik, petinju muda Sumbar, berhadapan dengan Mubin Moni asal Maluku Utara di kelas 48 kg putra.

Dari awal hingga akhir, Saif tampak mendominasi tiga ronde penuh. Bahkan, hampir seluruh penonton yakin kemenangan akan berpihak pada Saif. Namun hasil di luar dugaan terjadi wasit justru mengangkat tangan petinju Maluku Utara.

Keputusan itu sontak memancing reaksi keras dari kubu Sumbar. Bendahara Pertina Sumbar, Jhoni Sikumbang, yang menyaksikan langsung pertandingan, segera mengambil tindakan.

“Sekarang kita pulang, tidak usah lanjutkan pertandingan. Kalau kalah karena bertarung wajar, tapi kalau dicurangi, itu namanya pelecehan terhadap olahraga,” tegas Jhoni dengan emosi.

Padahal, Sumbar masih menyisakan satu laga lagi antara Yoga Andira Pratama (kelas 51 kg putra) melawan Geraldi Wiliagos Sabu dari Jawa Barat. Namun keputusan sudah bulat Sumbar memilih mundur.

Sebelum insiden itu, petinju putri Sumbar Laura Afrilia (kelas 50 kg) juga harus mengakui keunggulan Despita dari Kalimantan Selatan. Sementara Revi Rianti (kelas 52 kg) kalah RSC di ronde kedua dari petinju Lampung, Nadine Dwi Aryani, setelah tiga kali mendapat hitungan wasit.

Pelatih tinju Sumbar, Miftah Rivai, menegaskan ini bukan pertama kalinya timnya dirugikan. “Sudah beberapa kali keputusan wasit merugikan kita. Mereka tidak netral. Karena itu, kami sepakat untuk tidak melanjutkan pertandingan,” ucap Miftah kecewa.

Aksi mundurnya kontingen tinju Sumbar di POPNAS 2025 ini menjadi catatan kelam dalam dunia olahraga pelajar nasional. Sebuah tamparan keras bagi penyelenggara dan pengambil keputusan di cabang olahraga tinju, bahwa sportivitas seharusnya di atas segalanya. (**)

Sumber: Sumbarpost. Com

Tidak ada komentar

Selamat datang di Website WWW.Panjipost.com, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda senang!! Tertanda Pemred: Andi Woo