Mobil Patwal Polda Sumbar Alami Kecelakaan di Sitinjau Lauik Saat Kawal Ambulans Pembawa Jenazah Korban Banjir Bandang
Sumbar , Ppost - Sebuah mobil patroli dan pengawalan (Patwal) milik Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sumatera Barat mengalami kecelakaan di kawasan Lubuk Selasih, Kabupaten Solok, Rabu (3/12) siang.
Adapun insiden terjadi ketika kendaraan dinas itu tengah bertugas mengawal ambulans pembawa jenazah salah satu korban bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah Sumbar sejak akhir November.
Kepala Satuan PJR Polda Sumbar, AKBP Andis Anshori, membenarkan adanya kecelakaan tersebut.
“Benar. Satu unit mobil patwal kami mengalami kecelakaan,” ujar Andis saat dikonfirmasi, Rabu (3/12).
Menurutnya, kendaraan itu sedang dalam tugas resmi mengawal proses pemulangan jenazah korban bencana dari RS Bhayangkara Padang menuju Solok, lokasi tempat jenazah akan disemayamkan.
Meski membenarkan kejadian, Andis belum bisa memberikan keterangan detail soal kondisi anggota maupun kronologi lengkap kecelakaan.
“Saya masih menuju TKP, belum bisa menjelaskan banyak. Kami cek dulu kondisi di lapangan,” tambahnya.
Kecelakaan ini terjadi ketika arus lalu lintas di jalur Sitinjau Lauik—lintasan ekstrem yang menghubungkan Padang–Solok—berada pada titik kepadatan maksimum.
Diketahui ribuan kendaraan mengular sejak pagi akibat tingginya mobilitas masyarakat ditambah banyaknya kendaraan bantuan untuk wilayah terdampak bencana.
Sitinjau Lauik kini menjadi satu-satunya akses vital ke arah Solok dan wilayah timur Sumbar setelah Jalan Nasional Lembah Anai putus total diterjang banjir bandang beberapa hari lalu. Penutupan jalur Lembah Anai membuat seluruh arus logistik, bantuan, dan perjalanan masyarakat terpaksa dialihkan ke Sitinjau Lauik yang kontur jalannya curam dan sempit.
Di tengah situasi lalu lintas yang padat dan menanjak itu, mobil patwal yang melaju untuk membuka jalan bagi ambulans harus bergerak cepat. Pada kondisi seperti ini, risiko kecelakaan meningkat tajam.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi resmi mengenai apakah ada anggota PJR yang terluka maupun tingkat kerusakan kendaraan. Unit PJR dan petugas setempat disebut masih melakukan pemeriksaan di lokasi.
Sejak banjir bandang dan longsor melanda Agam, Tanah Datar, Padang Panjang, hingga Padang Pariaman, Sumatera Barat berada dalam mode darurat. Mobilitas pengiriman jenazah, korban luka, bantuan logistik, serta evakuasi warga bersilangan dalam waktu yang bersamaan, memberikan tekanan tambahan pada jalur transportasi provinsi.
Pengalihan arus melalui Sitinjau Lauik membuat seluruh operasional kepolisian, termasuk pengawalan jenazah, harus dilakukan di jalur dengan tingkat risiko paling tinggi. (Mond)

Post a Comment