Header Ads

Pasokan Gabah Terus Meningkat dari Banyuasin



Banyuasin,Ppost,_Sejak awal Januari tahun ini, panen padi di Banyuasin Sumatera Selatan tidak pernah hentinya dan terus meningkat luas panennya. Rabu, 17 Januari 2018 panen padi di Banyuasin mencapai 780 ha, umumnya merupakan lahan sawah pasang surut. Sekitar 90 persen panen setiap harinya di Banyuasin berasal dari sawah pasang surut Air Salek dan Muara Telang. Sudah lebih satu minggu ini panen padi di atas 500 ha setiap hari dan terus meningkat setiap harinya. Hari-hari berikutnya luas panen semakin meningkat, dan diperkirakan berakhir di bulan Pebruari, ungkap Didik staf Dinas Pertanian Kab. Banyuasin.

Panen padi di bulan Januari ini disambut suka cita oleh petani karena harga gabah cukup bagus dibandingkan bulan Desember kemarin. Provitas yang dicapai 5-7 ton GKP per hektar, cukup tinggi untuk ukuran sawah pasang surut. Apalagi tidak ada serangan OPT yang serius terhadap tanaman padi. Ini merupakan berkah bagi petani yang melakukan percepatan tanam dan peningkatan luas tanam sehingga bisa panen di bulan Januari ini, ujar Dr. Priatna Sasmita Kepala BPTP Balitbangtan Sumsel.

Meski pasca bergulirnya rencana impor, berdampak pada penurunan harga gabah, tetapi harga gabah saat ini cukup baik berada di sekitar Rp.4.500 per kg, tidak seperti sebelumnya diatas Rp. 5.000 per kg. Dengan tingkat harga yang ada sekarang, petani di Banyuasin cukup bergairah untuk segera mengolah tanahnya selesai panen, ungkap Prof. Dr. Risfaheri, penjab UPSUS Kementan untuk Kab. Banyuasin.

Menurut Zainudin Arifin, Korlap UPSUS  kec. Air Salek, panen padi hari ini (Rabu, 17/01/2018) di Air Salek mencapai 300 ha dan makin meluas setiap harinya. Combine harvester yang tersedia harus bisa dimobilisasi dan diorganisir dengan baik agar semua sawah yang siap panen terlayani semua. Hal senada juga disampaikan Edi Sarwono Korlap UPSUS Kec. Muara Telang, yang luas panennya pada Rabu ini mencapai 314 ha, dan akan terus meningkat setiap harinya.

Saat panen padi di pasang surut Banyuasin, jalur sungai menuju Sungai Musi diramaikan oleh tongkang-tongkang yang mengangkut gabah keluar. Hampir keseluruhan hasil panen padi di pasang surut Banyuasin diangkut keluar, baik untuk penggilingan padi di wilayah Sumsel maupun provinsi sekitarnya. Mestinya yang diangkut keluar adalah beras bukan gabahnya. Kita harus dorong tumbuhnya industri penggiling padi skala kecil menengah disini, sehingga hasil sampingnya dapat dimanfaatkan, seperti bekatul, dedak dan sekam  untuk pakan dan bahan bakar, maupun untuk pengembangan produk lain yang lebih bernilai. Berkembangnya industri penggilingan padi di sentera produksi akan memacu pertumbuhan ekonomi di wilayah pasang surut, ungkap Prof. Risfaheri pada awak media.

Aw/Humas

Tidak ada komentar

Selamat datang di Website WWW.Panjipost.com, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda senang!! Tertanda Pemred: Andi Woo