Header Ads

BWS Sumatera V ,Fokuskan Program Padat Karya Untuk Bantu Warga Terdampak Covid 19.


SUMBAR, Panjipost.com,- Dalam Rangka antisipasi dampak pandemi COVID - 19 khususnya di kawasan pedesaan, Kementerian PUPR melanjutkan program program padat karya tunai dengan percepatan pembangunan infrastruktur kerakyatan tahun 2020. Salah satunya yakni Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) yang dilaksanakan oleh Balai-balai Direktorat Jenderal Sumber Daya Air bersama masyarakat.

Dengan program padat karya tunai, diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran dan mempertahankan daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian ekonomi akibat merebaknya pandemi COVID – 19. Hal ini sesuai instruksi Presiden Joko Widodo untuk memfokuskan anggaran  membantu masyarakat perdesaan survive selama masa sulit ini.

Pada tahun 2020, Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) yang dilaksanakan di 10.000 lokasi yang tersebar di 33 provinsi. P3 TGAI merupakan salah satu dari program PKT Kementerian PUPR dengan anggaran total Rp. 10,2 triliun.

BWS Sumatera V membuka Lapangan Kerja Bagi 8350 orang masyarakat di sektor infrastruktur Sumatra Barat. 

Menurut Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatra V Maryadi Utama, dalam musim pandemi covid 19, pihaknya memfokuskan program padat karya di Sumatra Barat.

“Ada tiga kategori padat karya yang dilakukan Balai Wilayah Sungai Sumatra V untuk membantu masyarakat terdampak covid 19,” ujarnya.

Pertama padat karya tunai di 207 lokasi di 19 kabupaten dan kota di Sumbar dengan total nilai proyek Rp 40,3 miliar. Program ini akan menyerap tenaga kerja mencapai 4.140 orang.

Ketegori kedua, padat karya bidang irigasi, embung , bendung, air tanah, sungai dan pantai dengan penyerapan tenaga kerja 2.106 orang.

Program ketiga adalah padat karya bidang kontruksi, total biaya proyek Rp 300 miliar. ”Kategori ini menyerap tenaga kerja 2.405 orang,” ujarnya.

Total tenaga kerja yang diserap pada program padat karya ini lebih 8.350 orang dan akan berlangsung tiga bulan ke depan. Mereka yang bekerja itu adalah masyarakat terkena PHK, pengangguran dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang pulang ke Sumbar tidak mendapatkan pekerjaan.

Rata-rata penghasilan pekerja ini lebih dari layak. Mereka bisa mendapatkan di atas Rp100.000 –Rp 130 ribu per hari.

Maryadi berharap agar masyarakat terkena dampak covid 19 bisa bekerja dan mendapatkan penghasilan, sehingga ekonomi masyarakat bisa pulih kembali.(***)

Tidak ada komentar

Selamat datang di Website WWW.Panjipost.com, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda senang!! Tertanda Pemred: Andi Woo