Warga Carano Batirai Kecewa, Wali Nagari Rao Rao Tinggalkan Acara Saat Warga Hendak Sampaikan Aspirasi
Rao Rao, Tanah Datar –Silaturahmi yang digelar Wali Nagari Rao Rao, Ade Raunas, bersama masyarakat di Surau Tabiang, Jorong Carano Batirai, Rabu (29/10/2025), menyisakan kekecewaan mendalam bagi warga. Pertemuan yang semula berlangsung hangat dan penuh harapan mendadak berubah tegang ketika sang wali nagari meninggalkan lokasi sebelum warga sempat menyampaikan aspirasi mereka. Ironisnya, motor yang digunakan Ade Raunas pun tertinggal di tempat acara, menambah tanda tanya di kalangan masyarakat.
Kegiatan tersebut sejatinya diharapkan menjadi momentum mempererat hubungan antara pemerintah nagari dan masyarakat. Sejumlah tokoh Niniak Mamak seperti Faisal Rambo, Topit Maja, dan Mak Juan hadir bersama unsur Bundo Kanduang serta para pemuda Carano Batirai. Namun, rencana dialog terbuka yang dinantikan warga batal terlaksana karena Wali Nagari beranjak pergi tanpa memberikan penjelasan.
Beberapa warga mengaku kecewa dengan sikap pemimpin nagari yang dinilai tidak menunjukkan semangat keterbukaan. Mereka menilai, seorang wali nagari seharusnya siap mendengar langsung suara masyarakat, apalagi ketika menyangkut penggunaan dana publik dan arah pembangunan nagari.
Warga menyoroti sejumlah program yang dinilai perlu evaluasi dan peningkatan efektivitas, seperti pembangunan irigasi di Bonda Gadang, pelatihan budidaya maggot, serta pelatihan konten kreator yang diharapkan bisa membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Ketua Unsur Pemuda Nagari Rao Rao, Arie Putra, menegaskan pentingnya ruang komunikasi dua arah antara pemerintah dan masyarakat.
“Silaturahmi seperti ini mestinya menjadi wadah memperkuat kebersamaan dan membuka ruang dialog yang jujur. Jangan hanya menjadi acara seremonial tanpa memberi kesempatan warga berbicara,” ujarnya dengan nada kritis.
Sementara itu, perwakilan masyarakat Carano Batirai, RQ, menyampaikan bahwa aspirasi warga disampaikan demi kemajuan nagari, bukan untuk menyerang pemerintah.
“Kami datang dengan niat baik, ingin berdiskusi agar program nagari berjalan lebih tepat sasaran dan transparan. Semua dana pembangunan itu adalah amanah rakyat, dan sudah sepatutnya dipertanggungjawabkan secara terbuka,” katanya tegas.
Menutup pertemuan tersebut, salah seorang tokoh pemuda Carano Batirai mengungkapkan kekecewaannya di hadapan warga.
“Kalau pemimpin takut mendengar suara rakyatnya, bagaimana rakyat bisa percaya kepada pemerintahnya? Kami hanya ingin didengar, bukan dihindari,” ujarnya disambut anggukan setuju dari hadirin.
Nb: Hingga berita ini diterbitkan, pihak Pemerintah Nagari Rao Rao belum memberikan klarifikasi resmi terkait alasan Wali Nagari meninggalkan acara tersebut. Warga berharap ke depan pemerintah nagari lebih terbuka, mau berdialog, dan benar-benar hadir untuk mendengarkan aspirasi masyarakat yang dipimpinnya. (**)

Post a Comment